Hamil,
apalagi anak pertama, pasti membuat calon orang tua dan semua keluarga excited,
terutama ibunya. Dan itulah yang terjadi pada saya. Ditambah, anak yang
dikandung sudah diperjuangkan dan ditunggu selama 8 taun. Wuih, excited nya bukan kepalang.
Selama
ini setiap lewat toko perlengkapan bayi dan anak, saya hanya bisa liat-liat,
bilang ke mas suami “ini lucuuuu yaaaa..”, tanpa tahu kapan bisa membeli barang
yang lucu-lucu itu. Paling akhirnya cari pelampiasan, belanja di toko tersebut,
tapi buat ponakan atau buat kado anaknya temen. Nah, pas udah hamil beneran, makin
membuncahlah keinginan saya untuk belanja, “udah ada alasan tepat nih”, batin
saya, haha..
Waktu
itu kehamilan saya baru 5 bulan, dan kebetulan saya dan mas suami sedang
menemani keluarga dari Kalimantan yang sedang jalan-jalan di Bandung. Kami
pergi ke toko langganan saya, FO Anak Kecil. Meskipun udah ditahan-tahan sekuat
tenaga nih, karena katanya ga boleh belanja dulu sebelum kehamilan menginjak
7 bulan, tapi saya ga kuat, pertahanan saya runtuh. Pun ketika saya menemukan
akun instagram @littlebathi, yang beli bajunya bisa pre order ukuran dan
modelnya lucu-lucu, saya ga kuat lagi. Bahkan saya sudah pesan baju untuk kalo
Reika nanti sudah berumur 1 tahun, haha..
Tuh, lucu kaann, siapa yg bisa tahan liat baju anak lucu kaya ginii...
Tapi
kemudian ada yang mengingatkan, ga usah beli baju banyak-banyak, nanti pasti
dapet deh dari kado. Baiklah, saya menurut. Dan memang benar, Reika dapat kado
baju cukup banyak. Sedangkan pertumbuhan bayi itu cepat dan keluar rumahnya
jarang, sehingga baju baru dipakai 2-3 kali, eh sudah tidak muat lagi.
Akhirnya
saya fokus untuk mencari perlengkapan bayi yang lain, fokus pertama adalah
stroller. Setelah saya coba browsing-browsing, ternyata cari stroller yang ok
itu banyak syaratnya yaa..
- Enteng
- Tempat buat tiduran bayinya empuk
- Tempat duduk bayi bisa sampai rebah
- Ada 5 langkah keamanan untuk safety belt nya
- Bisa diatur supaya bayinya menghadap kita atau menghadap ke depan
- Pegangan tangan untuk dorong stroller bisa disesuaikan tingginya, jadi orang tua atau siapapun yang akan mendorong, merasa nyaman
- Roda yang kokoh dan bisa berputar 360 derajat
- Skok nya ok sehingga bayi tidak terguncang-guncang
- Ketika dilipat, ringkes dan bisa masuk di bagasi atau bagian belakang mobil
- Harga murah
Sayangnya,
cari kombinasi semua syarat di atas di 1 stroller akan susah. Kalaupun poin 1
sampai 9 terpenuhi, poin 10 ga mungkin, karena secanggih itu mana mungkin
murah, haha. Jadi saya berusaha mempersempit syarat. Kalau semua syarat
memenuhi, tapi stroller tidak enteng, maka saya tidak akan beli. Curang juga ya
mamanya, lebih mengutamakan kenyamanannya daripada kenyamanan bayinya, haha. Bukan
sih, bukan begitu, tapi lebih karena, kalau saya tidak nyaman membawa stroller
ini kemana-mana, bisa-bisa nantinya stroller hanya teronggok di pojokan rumah. Jadi
prioritasnya, kenyamanan orang tua, keamanan anak dan kemudian kenyamanan anak.
Setelah
melalui browsing-browsing, tanya-tanya ke teman, dan menganalisa keinginan, akhirnya mengerucut lah ke 3 merk, Aprica, Easy Walker dan Silver Cross. Mulailah saya
membuat list feature nya, di mana saja bisa dibeli baik secara online ataupun
toko fisik, berapa perbandingan harganya di setiap toko, sampai menyusun jadwal
kira-kira kapan akan lihat barangnya langsung.
Tiba-tiba
saya teringat..
Di
tahun 2012, saya pernah traveling ke Jepang bersama suami, salah satu tujuannya
adalah Universal Studio di Osaka. Saat di sana, saya bertemu dengan grup
ibu-ibu yang anaknya pakai stroller semua. Saking saya merasa itu unik, maka
saya mengajak mereka untuk berfoto bersama. Saya cari foto nya dan ketemu, di
bawah ini..
Mahmud nya Jepang..
Kemudian
foto itu saya zoom, saya pengen lihat apa merk stroller nya. Ternyata semua
stroller, merk nya Combi, dengan beberapa type yang berbeda.
Wah,
clue nih, saya yakin mereka punya alasan khusus mengapa memilih Combi. Setelah saya
coba browsing lagi, ternyata memang merk ini popular di Jepang, karena beberapa
alasan:
- Enteng. Orang Jepang suka menggunakan transportasi umum. Kalo strollernya berat, kebayang dong repotnya naik turun kereta atau naik turun tangga di stasiun
- Bisa berdiri saat kondisinya terlipat. Feature ini mempermudah ketika menempatkan stroller di dalam kereta
- Mudah dilipat dan ringkes. Orang Jepang suka yang praktis. Mobil di Jepang pun kebanyakan berukuran kecil, sehingga stroller yang saat dilipat jadi ringkes, pasti jadi pilihan
Saya
memang agak Jepang minded, dan menurut saya orang Jepang punya selera yang
bagus dalam memilih barang, sehingga kali inipun saya mengikuti insting saya. Akhirnya
saya fokus pada Combi. PR selanjutnya adalah memilih typenya.
Setelah
coba cek lagi di syarat yang telah saya jelaskan di awal tulisan, maka kami memilih type Well Comfort. Setelah cari-cari di beberapa tempat, ternyata warna
yang kami inginkan, stoknya kosong. Ah, sebelnya sama kaya saat cari sepatu,
biasanya model yg kita suka eh nomernya ga ada, hiks..
Akhirnya
kami mempertimbangkan untuk mencari type yang lain, dan ketemulah Combi Cozy.
Feature hampir sama dengan Well Comfort, hanya beratnya lebih berat 3 ons saja.
Warnanya juga ok, merah hitam, matching dengan diapers bag yang sudah dibeli
duluan. Kami membelinya di Aeon, dan saat kami beli, kebetulan untuk semua merk
Combi sedang diskon 30%, Alhamdulillah.. Beginilah penampakannya..
Dan
di bawah ini feature nya:
- Recommended Age: From newborn up to 15kg.(approx. 3 to 4 yrs old)
- Ultralight weight: 4.9kg
- Wide and comfortable seat
- 170 degree full reclining seat
- Shock absorbance structure
- Automatically stored backrest
- Convenient one – hand operation
- Reversible handle
- Front guard & Front suspension
- Soft, washable seat fabric
Reika
pertama kali menggunakan stroller untuk jalan-jalan di mall saat dia berusia 41
hari. Saat itu dia terlihat agak tidak nyaman, entah karena strollernya atau
memang dia masih menyesuaikan diri dengan dunia luar. Tapi setelah pemakaian kedua,
baik jalan-jalan keliling komplek ataupun di mall, dia nyaman kok. Kalau sedang terjaga, sambil ketawa-tawa. Kalau sedang tidur, eh pules banget. Asal, perutnya kenyang, hehe..
Untuk
kekurangannya dengan kondisi kami, ada 2 yang bisa saya sebutkan:
- Ternyata saat dilipat, tidak terlalu tipis. Sehingga saat ditempatkan di bagian belakang mobil, sandaran kursi bagian belakang tidak bisa sampai klek, harus mengikuti posisi setelah stroller ditempatkan di sana
- Saking entengnya, ketika stroller kosong dan arah pegangan ada di belakang bayi, dan diapers bag digantung di pegangan itu, strollernya jadi oleng
Kalau posisinya seperti ini, stroller stabil..
- Entah kenapa, kalau saya yang dorong, kok arahnya ke kanan melulu. Tapi ketika suami yang dorong, normal-normal saja. Khusus poin ini, rasanya lebih tepat kalau dibilang sebagai kekurangan saya, bukan kekurangan strollernya, hihiii..
So far, Combi Cozy ini cukup ok buat kami dan Reika. Uti pun bisa dengan mudah
menggunakannya. Saya sama sekali tidak terpikir untuk mencoba dan membeli
stroller yang lain.
Moral
of the story is, bahwa mungkin ada kejadian di masa lalu, yang akan jadi
petunjuk untuk masa depan kita. Capek-capek saya research, eh ternyata hanya karena
foto, akhirnya ketemu apa yang dimau.
Buat
yang lagi hunting stroller, selamat hunting yaaa, seruuuu.. ;-)