Senin, 26 Oktober 2015

Menghias kamar tidur Mama..

Mempunyai suatu ruangan di rumah, dimana semua elemennya menyatu, baik fungsi atau dekorasi, tentu akan menjadi daya tarik tersendiri untuk ruangan tersebut. Bisa jadi, penghuni ruangan akan merasa betah. Kalau itu kamar tidur, bisa jadi si penghuni akan ngedekeeemm terus di dalamnya. Dan itulah yang terjadi pada saya dan mas suami. Dari semua ruangan di rumah kami, kami merasa kamar tidur kamilah tempat ternyaman di rumah. Sehingga bisa ditebak, kalau tidak ada kepentingan untuk keluar ruangan, waktu seringkali kami habiskan di dalam kamar tidur.

Tapi kali ini, kita tidak akan membahas kamar tidur kami, tetapi kamar tidur Mama. Kenapa kok kami sebut dengan kamar tidur Mama, karena kamar tidur ini hanya akan terisi kalau mama saya atau mama mas suami datang berkunjung ke rumah. Kalau mama saya berkunjung, biasanya lama, pernah sampai 6 bulan. Tapi kalau mama mas suami, paling lama 1 minggu, karena memang beliau masih aktif bekerja.

Supaya para mama lebih betah dan merasa nyaman, maka kamar yang sebelumnya polosan, hanya dinding warna krem, akan kami dekor dengan tema bunga dan kupu-kupu. Wallpaper sudah dipilih dan dipasang, agak Korea gitu lah, karena memang sebelum pasang wallpaper, saya sedang demen banget nonton film Korea, hehe. Pemasangan wallpaper ini dibantu oleh vendor langganan saya sejak 2009, Imania Desain.
Motif wallpaper yang dipilih

Wallpaper sudah, giliran lampu. Setelah cari di beberapa toko beneran, kok sulit sekali cari yang bentuk bunga atau kupu-kupu yang bagus. Akhirnya saya coba cari online, dan dapat di salah satu ol shop yang alamat instagram nya leatique_deco. Barang PO, datang dari Korea Selatan, dan pengiriman dilakukan dari Bandung.
Lampu unyu..

Wallpaper cucog, lampu cucog, tapi ada dinding yang kosong nih. Beberapa waktu sebelumnya, saya sempat beli 5 set frame di Informa, tujuannya buat kasih kado beberapa teman kantor yang nikah tapi saya berhalangan datang. Dari 5 set tersebut, masih sisa 1 set yang saya belum tahu harus dihadiahkan ke siapa. Akhirnya saya pasang di salah satu dinding, yaitu di atas headboard ranjang. Kebetulan, saat frame belum terisi dengan foto, yang jadi background frame adalah gambar kupu-kupu, makin pas lah frame tersebut dengan konsep kamar.
Kolase Frame, nata sendiri..

Tinggal 1 dinding lagi nih, pada dinding tersebut sudah terpasang jam dinding, hanya saja memang temanya tidak cucog dengan konsep kamar. Akhirnya saya cari ide, mesti diapakan jam dinding tersebut supaya desainnya sesuai. Akhirnya saya bongkar harta karun saya. Harta karun saya, adalah benda-benda bekas atau baru yang belum terpakai. Untuk yang bekas, biasanya yang masih bagus bentuknya. Sedangkan untuk yang baru, biasanya saya beli karena lucu meskipun tidak tahu mau diapakan. Salah satu barang bekas adalah kuntum-kuntum bunga, bekas ikat rambut saya di tahun 2007. Ikat rambutnya sudah melar dan rusak, tetapi bunga-bunga penghias ikat rambut masih bagus, jadi saya simpan. Kalau barang baru yang belum dipakai, saya punya kupu-kupu yang sebenarnya adalah hiasan rambut anak kecil. Memang saya beli meskipun saya tidak mungkin pakai jadi hiasan rambut saya. Satu-satunya alasan saya membelinya adalah karena saya adalah penggemar berat kupu-kupu, hihi..

2 item itu saya kombinasikan untuk menghias jam dinding. Tinggal diatur sesuai selera dan dilem dengan lem yang cukup kuat. Dan, beginilah hasilnya, indah bukan, hehe..
Before vs After DIY Jam Dinding

Penampakan Jam Dinding setelah terpasang di tembok

Jadi, daripada membeli jam baru, lebih baik kita modifikasi jam lama supaya terlihat baru dan lebih unik dan tentunya sesuai dengan selera kita.

Selamat mencoba! ;-)
Kamar Mama sekarang, semoga Mama makin betah.. :-)

Senin, 19 Oktober 2015

Momen Wow Mama


Pas lagi hamil, pas lagi ada kontes menulis Momen Wow Mama. Dan kali ini kontesnya adalah mengenai pengalaman yang paling berkesan saat hamil, paaaassss banget..

Akhirnya, seperti yang bisa ditebak, saya ikutan, hehe..
Caranya mudah sih, hanya perlu cerita momen yang paling berkesan selama hamil dan upload foto hamil, kalau bisa yang sesuai dengan isi cerita.
Yang jadi tantangan adalah, bagaimana cerita saya tersampaikan dengan baik dalam 1000 karakter termasuk spasi. Dan saat itu saya belum punya foto hamil, jadilah saya minta tolong suami untuk foto saya, ketika kami sedang akan malam di sebuah restoran, haha.. Maksa banget deh pokoknya..

Setelah semua siap, akhirnya saya posting, sebelum batas akhir kontes yaitu 30 September. Dan di bawah ini postingan saya.

Pagi itu,pagi terindah dlm kehidupan kami. Setelah 7.5th berjuang,>8x gagal proses induksi kehamilan,gagal 2x inseminasi,1x keguguran saat hamil 9w,akhirnya kami melihat 2 garis lagi di testpack. Kaget,terharu,bahagia,semua rasa campur jd satu. Segera saya bangunkan suami,saya minta tolong utk membeli testpack merk lain sbg pembanding. Setelah saya coba testpack kedua, hasilnya ttp 2 garis.
Alhamdulillaahh,kami bersyukur & menangis berdua. Segera kami memberi kabar kpd Ibu kami. Ibupun terharu,tangisan bahagia tdk terbendung lagi.
Spt ibu hamil muda lainnya,sayapun mual & muntah. Tp bukan sedih,saya malah senang,krn ini pertanda saya benar-benar hamil & kehamilan ini bukan hanya mimpi.
Momen paling membahagiakan adalah saat kontrol ke dokter & melakukan usg. Pd saat itulah,pertemuan dg anak yg selama ini diperjuangkan,terasa sdh menjadi kenyataan.
Mimpi & harapan kami yg awalnya tdk jelas kpn akan jadi kenyataan,diwujudkanNya di saat yg tdk terduga. Terima kasih,kami akan jaga amanah ini.

---
Riweuh ya bacanya, hehe.. Ya karena itu tadi, hanya dibatasi 1000 karakter termasuk spasi. Jadi cerita dan kata, sebagian ada yang disingkat.

Setelah saya posting dan input data diri, saya dapat sms di bawah ini. Rupanya kontes ini adalah salah satu kampanye pemasaran produk susu hamil Frisian Flag.
Akhirnya saya tukarkan kode di Alfamart dan saya dapatkan sampel susu hamil.

Selama hamil ini, sebenarnya saya tidak minum susu hamil. Saya hanya mengkonsumsi vitamin yang dokter sarankan. Tetapi karena ini ada susu hamil gratisan, ya mariiii kita cicipi.. :-)

Dan, yang paling diharapkan adalah menang dan mendapatkan hadiahnya. 1 orang pemenang mendapatkan 1 juta rupiah, dan 18 lainnya mendapatkan hadiah masing-masing 500 ribu rupiah. Nanti kalau menang beneran, saya update infonya di sini yaaa..

Doakan saya menang..!! Aamiin..

Kamis, 15 Oktober 2015

Bertemu teman lama..

Bertemu dengan teman lama, selalu menyenangkan. Apalagi kalau ketemunya bukan ketika kita sedang pulang ke kampung halaman, tetapi di tempat asing ketika kita bepergian jauh.

Setiap kali saya traveling ke Bandung, saya rutin bertemu dengan teman narsis masa SMA yang sekarang jadi juragan gincu, Mita. Bertemu di Restoran, pernah. Berkunjung ke rumahnya, pernah. Bahkan ke rumah sakit, juga pernah, karena kebetulan jadwal traveling saya paaasss banget dengan momen kelahiran anak keduanya. Tapi Senin kemarin ketika saya ke Bandung bersama keluarga, kami tidak bertemu, karena saya di Bandung hanya semalam dan Mita sedang sibuk bekerja, haha.. ;-)
Foto bersama Mita yg sedang hamil..

Foto bersama dengan Mita dan mama Mita
saat Mita lahiran anak kedua

Saat traveling ke Jogja di akhir 2011, kami juga berkunjung, tapi kali ini ke rumah saudara, bukan teman. Mas Alit, mbak Retno dan Agni. Mbak Retno adalah sepupu Bapak saya dan sudah lama menetap di Jogja. Meskipun hanya sebentar dan tidak sempat menginap di rumah beliau, yang penting, silaturahmi laaahh.. Dan kami dikenalkan dengan gudeg yang rasanya tidak terlalu manis, tapi sayang, saya lupa apa nama tempatnya.
Bersama keluarga sepupu Bapak

Oktober 2011, kami sedang traveling ke Malaysia. Setelah cukup jalan-jalan dan mendekati jadwal flight kepulangan ke Indonesia, kami kembali ke hotel dulu untuk mengambil koper yang sebelumnya kami titipkan.
Eh ternyata ada wajah yang kami kenal. Ternyata mas suami bertemu dengan teman seangkatannya saat kuliah. Namanya Warih, saat itu bekerja di perusahaan pertambangan, dan pekerjaannya mengharuskan untuk berpindah-pindah tempat tinggal. Dan saat itu kebetulan mas Warih tinggal di hotel yang sama dengan kami. Dia sudah di sana lebih dari 1 bulan, dan masih akan berlanjut untuk bulan-bulan berikutnya, entah sampai kapan.
Mas suami bersama Warih

Harusnya nih, harusnya, di Oktober 2013, saat kami traveling ke Hongkong, kami bertemu dengan Raissa teman sekantor saya yang saat itu mengikuti program kerja Jardin 1 tahun di sana. Sebelum berangkat, sudah dipastikan meeting point nya. Tetapi memang untuk jam nya, belum dipastikan karena saya traveling hanya berdua dengan mas suami sehingga kami khawatir tidak dapat memenuhi jadwal karena perjalanan molor atau karena nyasar atau kemungkinan penyebab telat lainnya.

Di hari H pertemuan, saya dan mas suami yang selalu komit tidak pasang paket internet selama di negeri orang, benar-benar jadi fakir sinyal. Wifi yang biasanya gampang ditemukan, terutama di tempat yang umum seperti Starbucks pun, ternyata tidak berhasil tersambung. Mau sms, eh pulsa sudah habis karena terpotong roaming akibat sms keluarga yang dikirimkan kepada kami. Alhasil, saya tidak bisa kasih kabar ke Raissa.

Akhirnya, saya berangkat saja ke tempat kesepakatan kami, C’est La B, restoran bertema Butterfly di area Tsim Sha Tsui . Dan benar, kami sampai di sana agak malam dan saat cuaca sedang tidak bersahabat. Karena di restoran tersebut ada wifi dan berhasil tersambung, baru deh saya bisa kasih kabar ke Raissa dan kami ngobrol saja via chat. Kami makan bareng, saya di restoran tersebut dan Raissa di apartement nya sedang makan mie, haha..
Kebetulan baju matching dengan lantai, haha..

C'est La B, restoran tema kupu-kupu, lucuuu..

Saya dan mas suami pergi ke Korea Selatan di April 2014. Kepergiannya cukup mendadak. Tujuan perjalanan saat itu untuk menghibur hati saya setelah keguguran atas kehamilan saya yang pertama (alesan, haha).

Waktu itu saya langsung terpikir, ketemu siapa ya di Korea Selatan. Ingatan langsung tertuju ke Martin. Martin adalah teman sekantor yang akhirnya resign untuk meneruskan studi S3 nya di Korea Selatan, mau jadi professor di dunia per-batery-an katanya.

Sebelum berangkat, saya kontak Martin dan sharing itinerary saya. Saya sih ngikut aja dia mau ketemu saya saat di mana, lokasi dan waktu yang paling mudah buat dia. Saya juga tanya, apa yang mau dia titip dari Indonesia. Selain Indomie Goreng, ternyata sambil malu-malu, dia titip Salep 88, haha.. Adaptasi terhadap iklim Korea Selatan rupanya belum maksimal, apalagi saat itu masih sisa-sisa winter. Martin, maaf rahasiamu bocor ya, haha..
Selfie bersama Martin di Myeong-dong

Kami sepakat untuk bertemu di Myeong-dong. Waktu tersebut adalah saatnya peserta tour berbelanja. Karena tujuan traveling saya dan mas suami bukan berbelanja, maka saya hayuk saja ketika diajak bertemu pada momen tersebut. Kami ditraktir makan Ayam Goreng khas Korea Selatan, ada yang bumbu bawang putih dan bumbu pedas. Ini adalah awal mas suami suka dengan Ayam Goreng Korea Selatan. Kalau lagi kangen, kami biasanya makan ayam ini di Bonchon atau Kyochon.
Martin bersama Sprite versi Korsel, haha..

Selain itu kami ngobrol mengenai kehidupan orang Korea Selatan, terutama tentang operasi plastik dan fashion. Dan kami liat, sedikit banyak Martin sudah terpengaruh oleh fashion Korea Selatan, lebih keren dan gantengan gitu, haha.. Akhirnya pertemuan harus segera diakhiri, karena jadwal kami untuk menonton Nanta Show sudah semakin dekat.

Foto bersama Martin

Sejak lama, saya seringkali bercanda, bahwa saya akan mengunjungi teman masa SMA di Belanda. Teman saya ini bernama Nizar, sejak lulus SMA, dia melanjutkan studi S1 dan S2 nya di Belanda, sampai akhirnya melanjutkan untuk bekerja juga di sana. Mimpi kali yeeee… Tapi siapa tahu, awalnya hanya becandaan akhirnya menjadi kenyataan.

Di Maret 2015, saya dan mas suami melakukan Euro Trip, salah satu tujuannya adalah Belanda. 1 hari sebelum jadwal kepulangan, kami punya waktu bebas sejak jam 7 malam. Akhirnya kami pergi ke apartemen Nizar dengan naik trem. Untuk ukuran seorang bujangan, apartemennya rapi jali. Kulkasnya penuh dengan bahan makanan, dan rapi juga. Nizar seringkali menyewakan salah satu kamar di apartemennya sebagai tempat menginap backpacker dari seluruh dunia.
Foto di apartemen Nizar

Setelah minum teh dan chit-chat sebentar di apartemen Nizar, kami diajak untuk berkeliling Amsterdam dengan jalan kaki, terutama ke daerah menarik yang tidak ada di itinerary tour. Tujuan utama adalah Red Light dan Coffe Shop, tempat semacam itu, sama sekali belum pernah kami kunjungi selama di Indonesia. Pernah sih, saya iseng lewat Taman Lawang, cuman setelah dibandingkan dengan Red Light, kok jauh beda ya, hahaha..

Red Light adalah lokalisasi prostitusi legal di Amsterdam, sedangkan Coffe Shop adalah café yang legal sebagai tempat untuk merokok ganja. Selain itu, Nizar mengajak kami mengunjungi landmark lain dengan berjalan kaki.
Yaaaa, jalan kakiiii..!!

Saya sempat bilang ke Nizar “Zar, udah dong Zar, capek nih, dingin”, waktu itu sudah hampir jam setengah 11 malam. Dan kemudian Nizar menjawab “Manja, ayo lanjut, mumpung di sini, kapan lagi”, hahaha.. Akhirnya jalan-jalan yang benar-benar menggunakan kaki selesai setelah 2 jam perjalanan. Kami kembali ke hotel pukul 11 malam lebih, diantar oleh Nizar naik bis, karena dia khawatir kami akan tersasar.



Besoknya saat kami akan berangkat ke airport Schiphol, Nizar datang ke hotel. Kita ngobrol lagi sebentar, wefie di depan hotel, sampai akhirnya benar-benar berpamitan.
Foto perpisahan di depan hotel

Teman, terutama teman yang baik, adalah nutrisi jiwa bagi saya..
Teman yang baik adalah teman yang dapat saling mempengaruhi untuk berfikir dan bertindak positif..
Paling asik adalah ketika kita ngobrol, mengenang cerita lama, bercanda, tertawa..

Dan di agama sayapun telah dijelaskan bahwa orang yang rajin silaturahmi banyak manfaatnya, yaitu:
  1.     Diluaskan rezekinya
  2.     Dikenang kebaikannya
  3.     Dipanjangkan umurnya
  4.     Khusnul khatimah
  5.     Kecintaan dalam keluarga
  6.     Kunci masuk surga

Jadi, mari kita rajin bersilaturahmi..!!

Jumat, 09 Oktober 2015

Yes, domain baru..


Seperti yang telah saya ceritakan di tulisan saya yang berjudul “Nama, sisil”, saya menggunakan blog ini sebagai arena untuk belajar menulis. Tetapi selain belajar menulis, ternyata secara tak disengaja, saya belajar hal yang lain, yaitu bagaimana cara nya mempunyai domain sendiri yang bukan menumpang secara gratisan di blogspot.

Saat membuat blog, saya benar-benar membuat sendiri dari nol. Hanya berbekal informasi yang didapat dari browsing dan keberanian untuk coba-coba. Thanks to google dan para blogger yang sudah sharing tutorial untuk membuat blog, sangaaatt bermanfaat..

Setelah sebulan menulis, dan ternyata masih banyak ide yang bersliweran di kepala saya, maka saya putuskan untuk mempunyai domain sendiri. Sehingga nama blog saya yang sebelumnya www.duniasisil.blogspot.com akan berubah menjadi www.duniasisil.com. Lebih keren sih, menurut saya, hehe.. Lebih keliatan kalau niat nulis beneran, haha..

Sekali lagi, saya sama sekali buta mengenai hal ini, sehingga proses akan dimulai dari nol. Maka saya mencari info lagi melalui browsing. Dan ternyata, toko online yang menjual domain itu banyaaaakkk sekali. Karena tidak tahu mana toko yang bagus, akhirnya saya meminta rekomendasi dari teman. Teman saya ini mempunyai online shop sepatu buatan sendiri yang bagus kualitasnya, tanpa lecet sejak awal pakai (sekalian promosiin usaha temen, hehe), namanya www.roppopo.com, sehingga asumsi saya, pasti teman saya pernah melakukan proses pembelian domain tersebut. 


Dan benar, teman saya ini (suami nya sih benernya, hehe) membeli domain di www.godaddy.com. Meluncurlah saya ke website tersebut.


Saya masuk ke website godaddy dan membuat akun. Tujuan saya hanya membeli domain saja, sedangkan hosting tetap melalui blogspot di google. Ya balik lagi, krn saya masih pemula, belajarnya tahap demi tahap saja, hehe.. Dan dari info yang saya dapat, selama kebutuhan saya hanya untuk kepentingan pribadi, bukan bisnis, hosting di google cukup kok. Setelah memilih domain, memilih layanan lain dan memasukkan kode voucher (hasil browsing juga, hehe), maka saatnya saya melakukan pembayaran, untuk 3 tahunnya sekitar 280 ribu. Saya masukkan data kartu kredit saya, eh ditolak. Kemudian saya coba lagi masukkan data kartu kredit yang lain, eh ditolak juga. Info teman saya, pembayaran bisa dilakukan dengan paypal. Saat saya akan coba memasukkan data akun paypal saya, kok tidak ada pilihannya. Akhirnya saya tanya tentang hal ini ke suami teman saya.

Setelah suami teman saya coba cek, ternyata memang benar, godaddy tidak menerima pembayaran dengan kartu kredit Indonesia, dan tidak bekerjasama lagi dengan paypal. Website roppopo.com pun saat dibuat, langsung untuk 5 tahun sehingga belum ada pengalaman pembayaran saat perpanjangan. Akhirnya, saya diberi rekomendasi toko online domain yang lain, www.masterweb.com. Meluncurlah saya ke website tersebut.


Pembeliannya cukup mudah kok, setelah membuat akun, tinggal mengikuti langkah pada menu shopping nya. Tetapi saat itu ada hal yang membuat saya ragu, sehingga saya iseng mengajak live chat orang salesnya. Responnya cukup cepat dan sangat membantu. Untungnya saat live chat, saya konsultasi dengan admin mengenai pembelian saya, dan ternyata pilihan produk saya salah. Di awal saya memilih untuk membeli MWN PARKING SPANEL, padahal seharusnya yang dipilih adalah MWN PARKING BLOGSPOT, hehe, sotoy yaaa..

Untuk MWN PARKING BLOGSPOT ini pembayarannya adalah tahunan, tidak bisa langsung >1 tahun. Biaya tahun pertama sebesar 110 ribu, sedangkan untuk perpanjangan setiap tahunnya sebesar 150 ribu. Secara harga, lebih mahal daripada harga final di godaddy. Pembayaran dalam rupiah dan bisa ditransfer ke rekening BCA atau Mandiri. Setelah lunas pembayaran, maka kita akan menerima email untuk verifikasi sekaligus aktivasi domain kita.

Setelah domain aktif, kita harus melakukan setting blog, supaya bisa tersambung ke domain yang baru. Penyetingannya kita lakukan secara mandiri di control panel blog kita dan di keymaster nya masterweb. Jangan kuatir, masterweb memberikan tutorial yang cukup comprehensive kok. Awalnya, saat membaca tutorialnya, saya bingung sih, karena ada script-scriptnya. Untuk orang awam seperti saya, baru baca begituan saja sudah pusing. Tapi kemudian saya coba konsentrasiii, baca pelan-pelan, ikuti petunjuk satu demi satu, akhirnya berhasiiill deh..!

Domain baru, harus makin rajin nulis nih, semangaaaattt…!!! :-)

Rabu, 07 Oktober 2015

Molto Impression of Your Fragrance, Menang..!!


Saya tahu info mengenai kontes Molto Impression of Your Fragrance di facebook pada April 2015, kalau tidak salah program dilaunching di tanggal 14 nya. Kontesnya mudah sih, hanya tinggal ikuti petunjuk, aplikasi Molto akan mengenerate video yang berasal dari foto-foto bersama pasangan yang pernah kita unggah di facebook. Aplikasi akan secara otomatis memilih foto yang kriterianya sesuai dengan ketentuan. Setelah video jadi, video tersebut wajib kita share di wall kita dan kemudian akan dinilai oleh juri internal Molto. Yang membuat saya tertarik adalah hadiahnya, ada 5 trip ke Paris untuk pasangan dan 10 cincin berlian. Wow, siapa sih yang ga pengen ke Paris? Hehe..

Esok harinya, saya coba ikuti petunjuk dan jadilah videonya. Video tersimpan di facebook saya dan sudah saya share di wall hari itu juga, dapat dilihat di link di bawah ini..

*Sampai saat ini, sudah 886 views.

Karena saya tidak yakin apakah video tersebut sudah benar-benar masuk di database atau tidak, maka saya share video tersebut sebagai komen di note syarat dan ketentuan kontes, serta sebagai komen di pengumuman launching program, di fanpage Dunia Kain Molto.

Tampaknya sharing video saya cukup menarik perhatian panitia. 2 hari kemudian, admin Dunia Kain Molto menghubungi saya dan meminta ijin untuk sharing video saya di fanpage mereka. Saya sih setuju, lumayan, numpang ngetop, haha.. Video saya dishare 2 kali, yang pertama di 21 April 2015 dan yang kedua di 23 Juni 2015.


Awalnya kontes ini hanya berlaku selama 2 bulan, tetapi tampaknya panitia memperpanjang sampai dengan 13 September 2015. Hadiah pun ditambah, ada hadiah mingguan berupa gelang dengan tema Paris. Sayangnya, hadiah gelang ini hanya dapat diperebutkan oleh peserta yang submit video, pada periode sejak ada penambahan hadiah. Sehingga di hari terakhir kontes, saya tergelitik untuk mengirimkan video tambahan, baik dari akun saya dan juga akun suami. Video dapat dilihat di link di bawah ini..

*Sampai saat ini, baru 84 views.

Setelah periode kontes selesai, deg-deg an lah sayaa.. Di satu sisi, saya pede karena video saya pernah dishare di fanpage Dunia Kain Molto. Kalau pernah dishare, masak ga menang sih, paling gak, mbok ya kasian karena udah php in saya, jadi saya dimenangkan gitu lho, haha..

Deg-deg an ini berlanjut sampai dengan jadwal pengumuman yang seharusnya dilakukan di 30 September 2015. Setiap 30 menit sekali, saya buka fanpage Dunia Kain Molto. Benar-benar seperti abg yang lagi nunggu balasan chat dari cowo yang ditaksir..
Ndilalah (maaf saya ga tau bahasa Indonesia ndilalah itu apa), lha kok ternyata pengumumannya mundur. Pemenang baru diinfokan di tanggal 2 Oktober 2015 sore.


Alhamdulillaaahhh, saya jadi salah satu pemenangnya, ada di hadiah cincin berlian di poin nomor 9. Memang bukan pemenang ke Paris, tapi saya yakin, pasti Allah tahu yang terbaik untuk saya. Kalau saya menang ke Paris pun, saya tidak akan bisa berangkat karena sedang hamil tua. Dan kalau saya membatalkan, tidak ada kompensasi dari panitia. Jadi, YA, hadiah cincin berlian adalah yang terbaik untuk saya, Alhamdulillah, rejeki ibu hamil..

Panitia sudah mengirimkan email untuk verifikasi data, dan sudah saya balas. Sayapun sudah menghubungi Suara Konsumen Unilever dan chat dengan Admin Dunia Kain Molto untuk menyampaikan data saya. Sekarang tinggal menunggu deh, hadiahnya datang. Semoga prosesnya lancar, aamiin..

Terima kasih untuk keluarga dan teman yang sudah view, like dan share video saya.. :-)

Dan apa komen mas suami, katanya begini,
“Yank, aku ikut seneng deh kalau kamu menang kaya gini, ayo cari kontes yang lain yank”

Hahahaha.. :-)
Alasannya sih bukan karena dia matre kok, tapi dia senang kalau melihat saya makin bersemangat..
***

Sedikit update, hadiahnya sudah diterimaaaa, hehe..
Dan sesuai dugaan, tidak muat di jari manis tangan saya. Saya sih sebelumnya sudah menawarkan untuk memberikan ukuran jari saya ke Customer Service Unilever, tetapi kata mereka tidak perlu, ya sudahlan. Tapi meskipun tidak muat, tetap alhamdulillaaahhhh..

Penampakan cincin berlian dari Molto..

Selasa, 06 Oktober 2015

Sampai jumpa lagi Om Yun..


Alm. Om Yun
Desember 2014

Berapa lama umur kita di dunia ini, memang hanya Allah yang tahu..
Bisa saja semalam masih telpon-telponan, eh hari ini tiba-tiba meninggal.
Seperti 2 hari yang lalu, saya mendapatkan kabar mendadak mengenai meninggalnya Om Yun, adik Bapak saya yang tinggal di Pamulang. Beliau meninggal di rumah karena serangan jantung.

Kaget?
Banget. Karena beberapa hari sebelumnya tidak ada kabar bahwa beliau sedang sakit.
Sedih?
Iya, siapa sih yang tidak sedih dengan kematian.
Cuman memang saya bukan type cewe yang kalau sedang sedih, kemudian menangis meraung-raung dan sulit berhenti. Apalagi di saat kejadian seperti ini, dimana jenasah Om Yun akan dimakamkan di Malang. Yang ada malah otak saya berputar, berfikir apa yang bisa saya lakukan untuk membantu.

Seketika saya teringat dengan kejadian meninggalnya Bapak di Mei 2013.

Saat itu, saya dan mas suami sedang berada di taksi, menuju rumah sakit untuk menjaga Bapak yang kondisinya sedang kritis. Di tengah perjalanan, Om (suami tante yang merupakan adik Bapak saya) menghubungi mas suami melalui telepon dan menyampaikan apakah bisa memajukan tiket yang seharusnya hari Sabtu menjadi besok, hari Rabu. Awalnya, hari Sabtu kami memang akan pulang ke Malang, bersama Bapak dan Mama, karena Bapak yang sudah selama hampir 3 bulan keluar masuk rumah sakit di Jakarta, ingin pulang dan berobat di Malang saja. Seluruh persyaratan termasuk surat ijin terbang, sudah selesai diurus.

Mendengar pertanyaan seperti itu, saya langsung tanya ke mas suami yang masih online dengan Om,
“Kenapa harus dimajukan besok, Bapak meninggal ya?”

Mas suami tidak menjawab, dia menyelesaikan pembicaraan dengan Om. Setelah selesai, mas suami memeluk saya dan berkata kepada saya bahwa Bapak memang sudah meninggal. Sedih, menangis, saya menyesal tidak ada di samping Bapak ketika beliau meninggal. Hanya saja, ini memang misteri Allah, kita tidak akan pernah tahu kapan maut menjemput.

Dan apa saja yang saya lakukan setelah itu?
1.   Sambil menunggu taksi sampai di rumah sakit, saya menghubungi atasan dan menginformasikan kabar duka tersebut, serta meminta ijin bahwa beberapa hari ke depan saya akan cuti untuk pulang ke Malang
2.   Sesampainya di rumah sakit, setelah memeluk Mama, Tante dan mencium tangan Om, saya mendekati jenasah Bapak dan mendoakan beliau. Saya lihat wajah Bapak begitu tenang dan tampak tersenyum, saya merasa legaaa sekali, Bapak sudah terlepas dari rasa sakitnya. Semoga sakit yang dialami sebelum meninggal, menjadi penggugur dosa-dosa Bapak, aamiin..
3.   Setelah itu saya mulai melakukan koordinasi by phone untuk mengurus pengiriman jenasah ke Malang. Mulai dari pengiriman cargo jenasah, tiket pendamping jenasah sampai dengan tiket kami, keluarga di Jakarta yg akan pulang ke Malang. Untungnya rumah sakit tersebut memiliki layanan jasa cargo jenasah sehingga pengurusan menjadi lebih mudah
4.    Membantu memandikan jenasah Bapak dan menemui para pelayat
5.   Memastikan bahwa semua surat-surat yang berkaitan dengan meninggalnya Bapak, dan juga biaya rumah sakit serta cargo jenasah sudah beres semua
6.  Memastikan pengurusan cargo jenasah termasuk jadwal jenasah berangkat dari rumah sakit ke bandara akan tepat waktu
7.    Berangkat ke Senayan City, ke kantor Garuda Indonesia untuk:
    - Cancel tiket Bapak yang seharusnya akan digunakan di hari Sabtu, dengan melampirkan surat kematian. Seingat saya, refund bisa full karena penumpang meninggal
    - Cancel tiket saya dan mas suami yang seharusnya akan digunakan di hari Sabtu. Refund pro rata, tapi sudah kecil nilainya. Saya dan suami berangkat hari itu juga, menggunakan airlines lain dan turun di Surabaya
    - Upgrade tiket Mama, pindah dr Sabtu ke Rabu dan pindah ke kelas Bisnis karena tiket kelas Ekonomi hanya ada 2 dan telah dibeli untuk digunakan oleh tante dan adik saya
8.    Antar tiket Garuda yang telah diprint ke rumah tante
9.  Kembali ke rumah kami dengan KRL, packing secepatnya dan berangkat ke Cengkareng naik taksi yang sudah kami pesan selama perjalanan di KRL
10. Berangkat ke Surabaya bersama mas suami dan Om. Kami pergi di hari sebelumnya supaya kami sempat mempersiapkan segala sesuatunya di Malang untuk pemakaman Bapak
11. Sampai di Surabaya, team cabang kantor saya sudah menunggu dan siap mengantarkan kami ke Malang. Saya bersyukur sekaliiiii, bantuan datang di saat kami sangat membutuhkannya. Terima kasih tak terhingga untuk kantor saya

Dan esoknya, kami menjemput jenasah Bapak di bandara Abdul Rachman Saleh, Malang. Setelah disholati di rumah, jenasah Bapak dimakamkan di Pemakaman Betek.
Sampai semua proses selesai, rasanya saya tidak punya cukup waktu untuk menangis. Palingan saat ada yang bertanya mengenai cerita sakit dan meninggalnya Bapak, saya tidak kuasa untuk menahan tetesan air mata.

Meninggalnya seseorang yang kita sayangi, memang menimbulkan kesedihan, tapi itu pasti akan terjadi. Sehingga daripada berlarut-larut dalam kesedihan, lebih baik kita berusaha untuk ikhlas dan move on. Ya karena, “urip iki mung numpang ngguyu”, hidup ini cuma numpang ketawa, oleh karena itu, rasanya tidak perlu sedih berlama-lama..

Semoga Bapak dan Om Yun diterima semua amal ibadahnya dan diampuni segala dosanya.
Sampai jumpa lagi Pak, Om.. :-)

Alm. Bapak, Mama Nis, Alm. Om Yun
Mei 2010