Tahun ini kantor saya berulang
tahun yang ke-60. Usia yang cukup matang untuk sebuah perusahaan. Tema acara
ulang tahun kali ini adalah #goingmobile , sesuai dengan komitmen perusahaan
sejak tahun yang lalu.
Bukan Asuransi Astra kalau ga
seru. Setelah tahun yang lalu mengadakan lomba dance, maka tahun ini lomba nya
adalah lomba lip sync. Saya yang selalu bersemangat ikutan aktivitas semacam
ini, apalagi ini akan menjadi project pertama saya untuk membuat video clip, langsung bersiap. Lagu yang digunakan harus diambil dari list panitia,
minimal 2 lagu. Saya yang tidak sabaran pun meminta panitia untuk segera upload
lagu-lagunya, karena ternyata download sendiri kok agak ribet. Tapi, sebelum
panitia upload lagu di system kantor, eh teman satu team yang di rumahnya ada
wifi, sudah berhasil melalukan download, alhamdulillaaahh, hehe..
Setelah file lagu sudah ada, maka hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Pemilihan lagu
Saya coba dengarkan satu-persatu.
Dari 40 lagu, saya pilih sekitar 10 lagu. Lagu yang saya pilih adalah yang beat
nya asik dan dengan mendengarkan lagunya saja, saya sudah kebayang bagaimana
nanti skenario videonya. Setelah itu, 10 lagu ini saya bawa untuk didiskusikan
bersama Team Agency, dan akhirnya dipilihlah 3 lagu. Bahagia dari GAC, Nona
Manis nya Dody BJ (OST Rudy Habibie), dan Dessertnya Dawin.
Dari 3 lagu inilah, video lipsync
dengan durasi maksimal 4 menit harus dibuat. Sayapun memutar otak. Kira-kira
bagian mana yang harus dipotong-potong, sehingga antara tema, beat, mood nyambung
semua. File yang tersedia dalam bentuk mp4, sehingga lagu dalam bentuk video
harus diedit dulu dan disambung-sambungkan. Setelah selesai, maka file tersebut
saya convert menjadi mp3 untuk nantinya dijadikan background lagu video kami.
Skenario
Setelah itu, mulailah skenario
disusun, untuk lagu Bahagia ada usulan dari anggota team supaya ada cerita
tentang OB yang lagi ga punya duit, haha.. Ok lah, bisa dieksekusi. Kalau untuk
lagu kedua, saya memikirkan adegan dansa tempo dulu, sesuai dengan setting film
Rudy Habibie. Sedangkan untuk lagu ketiga, saya merencanakan adegan joged bareng
seluruh anggota team. Ceileh, joged, berasa nonton dangdut jadinya, haha..
Saat syuting, ada saja ide baru yang muncul untuk skenarionya. Selama masih nyambung, eksekusi langsung..
Saat syuting, ada saja ide baru yang muncul untuk skenarionya. Selama masih nyambung, eksekusi langsung..
Casting
Casting dilakukan oleh anggota
team yang lain, sementara saya sedang mengarang gerakan dan membayangkan plot video.
Pemerannya beberapa kali berubah, karena memang semua pada sibuk dengan
pekerjaan masing-masing. Sepertinya, hanya saya yang tidak sibuk bekerja, jadi
bisa konsen penuh untuk membuat video lipsync, hahaha..
Latihan mulut
Latihan mulut ini bukan
perkara mudah, mengingat lombanya adalah
lomba lipsync sehingga gerakan mulut harus benar-benar tepat. Bagian sulit,
seperti misalnya saat ngerap, memang susah dilakukan. Akhirnya diambil keputusan,
yang penting mangapnya mirip lah,lirik ga perlu persis-persis banget, daripada
stress, hahaha..
Koreografi
Saya mencari koreografi yang
sederhana aja, supaya mudah untuk diikuti. Saya jadi teringat saat lomba dance
setahun yang lalu, kami belajar dance sambil makan martabak, dan akhirnya kami
ulangi lagi di tahun ini. Jadi yang berkesan bukan latihan dance nya, tapi
martabaknya, haha. Sampai saatnya syuting, dance masih belum sempurna 100%,
tapi tak apalah, toh lombanya adalah lomba lipsync, bukan dancing..
Kostum
Untuk kostum saat lagu Bahagia,
kami mengikuti konsep seperti di video clip, hitam putih. Sedangkan mas OB yang
sebelumnya main sinetron, pura-pura tidak punya duit, tetap berperan jadi diri
mereka sehari-hari. Untuk lagu Nona Manis, hanya kepikiran kalo bajunya harus
vintage, dan kemudian team bergerak cepat. Bongkar koleksi pribadi, pinjam
saudara, pinjam teman pun dilakukan oleh semua anggota team. Dan hasilnya
ciamik, tanpa keluar modal, kostumnya seragam dan lucu. Sedangkan untuk lagu
Dessert, fokus kostum hanya di pemeran utama dengan konsep swag, sedangkan yang
lain pakai kostum yang digunakan di scene sebelumnya.
Syuting
Memulai proses syuting ini cukup
repot, karena setiap orang punya jadwal masing-masing. Mungkin waktu yang
lowong adalah di luar jam kerja, tapi malah sayanya yang ga bisa. Sejak hamil
dan punya bayi, saya lebih memilih untuk tenggo. Tenggo saja, sampai rumahnya
malam banget, gimana kalo ga tenggo, haha..
Syuting tidak dilakukan dalam 1
hari, tapi dicicil kalau pemerannya sedang tidak sibuk. Syuting ini dilakukan
sampai dengan 1 hari sebelum dead line pengumpulan video. Mood saya sampai
meninggi karena saat syuting adegan harus beberapa kali diulang karena kurang
presisi gerakan mulutnya. Diburu deadline, kesabaran saya pun mulai habis. Jadi
mohon maaf kepada semua pemeran yaaa, kalau di hari terakhir syuting saya jadi
judes, hahaha. Ternyata , jadi sutradara dan merangkap cameramen itu perlu
kesabaran ekstra ya. Saluuuttt kepada kedua profesi itu..
Editing
Untungnya untuk proses edit video
sudah saya cicil sebelumnya, kalau nggak mah, ga bakal selesai sesuai due date
dari panitia. Setau saya, batas terakhir pengumpulan video adalah jam 4 sore,
sesuai jam yang ditentukan di due date pengumpulan sebelum diundur. Pagi-pagi
saya tanya ke panitia, eh ternyata jam 12 siang. Waaahhh, saya langsung teriak
ke teman-teman, tidak boleh ada seorang pun yang ngajak saya ngomong atau
pengen lihat progress video. Nanti saja kalau sudah jadi, baru puas-puasin
nonton deh, haha..
Karena keterbatasan tools, saya
mengedit video di komputer kantor dengan menggunakan Windows Movie Maker dan
head set pinjem temen untuk cek presisi gerakan mulut dan lagu pada video.
Alhamdulillah video bisa selesai jam 11.30. Paralel file dikirim melalui lync,
OB kami meluncur untuk mengirimkan flash disk ke panitia. File yg dikirim dalam
bentuk mkv, karena saya coba untuk convert ke mp4 dengan aplikasi online kok
gagal melulu. Untung nya lagi, panitia mau menerima file video tersebut.
Daaann, videonya bisa dilihat di
bawah ini.
Sebenarnya kalau tidak diburu
waktu, masih ada beberapa bagian yang bisa saya bagusin lagi. Tapi ya sudahlah,
untuk ukuran project video clip pertama, saya cukup puas kok.
Hari-hari pun berlalu. Kami
deg-deg ser karena ada info kalau cabang lain pun video nya pada bagus. Ya
sudah lah, mari kita berserah ke rejeki saja, kalau sudah rejeki, pasti menang
kok.
Dan datanglah hari itu, 16
September 2016, video kami diumumkan sebagai juara 1 dari seluruh cabang yang
berkompetisi, alhamdulillaaaahhh, senangnya. Meskipun ga ikutan naik panggung
untuk menerima hadiah, tetapi tahu kalau hasil kerja kita dinilai bagus juga
oleh orang lain, kok rasanya senang sekali ya, hehe. Jadi makin semangat untuk
berkarya dan membuat project-project yang lain..
Dan The Tends menang karena kompak, mayoritas mau ikutan repot dari awal sampai akhir, salut..
Dan The Tends menang karena kompak, mayoritas mau ikutan repot dari awal sampai akhir, salut..
Hidup kompaaakkk!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar