Senin, 16 November 2015

Es Krim, slurp..

Saat cek dokter di usia kehamilan 4 bulan, di bulan September yang lalu, dokter menginfokan bahwa bayi yang ada dalam kandungan saya ukurannya agak kecil. Beratnya masih ada di skala normal tapi mendekati batas bawah. Sudah ketebak sih, karena memang peningkatan berat badan saya selama kehamilan 4 bulan, hanya 2,5 kg. Oleh karena itu, dokter memberikan tambahan vitamin dan menyarankan saya untuk banyak makan karbohidrat, dan juga yang manis-manis seperti misalnya cake atau es krim.

Alhamdulillaaaaaahhh.. Meskipun bayi kecil, saya tetap bersyukur, karena jadinya saya bisa bebas makan makanan favorit saya selama hamil, dan tidak perlu diet, hehe..

Ngomong-ngomong tentang es krim, saya sudah mencoba beberapa jenis, mulai yang rumahan sampai pabrikan, mulai yang jadul sampai dengan kekinian. Saya akan share di sini yaa, kita akan bahas sesuai tempat di mana saya mencicipinya pertama kali atau dari mana es skrim tersebut berasal.

1.  Malang
Waktu masih di Malang, mulai lahir sampai lulus kuliah, rasanya saya tidak pernah makan es krim di 2 tempat makan es krim yang paling terkenal di Malang ini. Alasannya sih simple, emang ga ada duit aja, hehe. Jadi paling mentok ya Walls atau Campina, itupun paling Paddle Pop nya Walls atau Es Kacang Hijaunya Campina (yang ini masih favorit sampai sekarang), kalau mau yang Conello atau Cornetto mesti mikir-mikir dulu. Jaman dulu, mending beli nasi lalapan daripada es krim, lebih ngenyangin. Sebagai balas dendam masa lalu, akhirnya sekarang setiap mudik, pasti saya mampir untuk icip-icip es krimnya.

Griya Eskimo
Selain menjual es krim, di sini juga menjual camilan-camilan khas Belanda, lebih ke pastry gitu deh, atau kalau orang Malang menyebutnya dengan “Grem”. Lokasi Griya Eskimo ada di Jalan Gresik, jalan kecil gitu. Tempatnya juga tidak terlalu luas. Tapi karena rasa es krim nya enak, maka menunggupun ga jadi masalah untuk saya, hehe..



Confetti
Saya pertama kali masuk di Confetti bukan untuk makan es krim, tetapi waktu itu kampus saya sedang membuat show Kerispatih, konferensi pers diadakan di Confetti dan saya menjadi MC nya. Varian dan tampilan es krim di Confetti sangat variatif dan menarik, menggoda mata banget. Tapi rasa es krim nya tidak sesuai dengan selera saya. Lokasi Confetti ada di jalan Galunggung. Selain menjual es krim, Confetti juga menjual makanan Italy seperti spaghetti, lasagna dan sejenisnya.

Mc.Cone
Karena harga yang bersahabat, maka Mc.Cone punya Mc.D lah es krim yang selalu dibeli, sejak jaman sekolah, kuliah, kerja, sampai tua eh dewasa seperti sekarang ini. Tapi bukan karena harga aja sih, rasanya juga enak, porsi juga cukup. Satu cone berdua dengan mas suami juga sudah sangat cukup, modal 5 ribu aja udah dapet romantisnya, hehe..

2. Jakarta
Jakarta, seperti kita tahu, adalah pusat kekinian. Makanan apa sih yang ga ada di Jakarta, semuaaaa ada. Termasuk es krim. Rasa apa saja, merk apa saja, semua ada. Dan di bawah ini beberapa es krim yang pernah saya cicipin. 

Gentong
Pertama kali saya ketemu es krim Gentong di mall Alam Sutra. Beberapa kali hanya lewat kedainya. Lama-lama kok tergoda juga. Akhirnya saya coba 1 scope yang rasa durian, eeennnaaaakkkkkk… Dan berlanjut dengan beli pack yang agak besaran dengan rasa Durian, Nangka dan Alpukat. Semua enak. Baru kali ini saya ketemu es krim yang cita rasanya tradisional, tetapi teksturnya internasional, lembut banget. Di dalam es krimnya juga masih ada potongan halus buah, jadi makin enaklah es krimnya. Wajib, kudu, dicoba..


Ragusa
Kedai es krim ini sudah buka di Jakarta sejak 1932, lokasinya di jalan Veteran. Sejak awal pindah Jakarta, sudah pengen nyicipin, tapi selalu gagal karena mas suami malas dengan lokasi yang agak jauh dr rumah. Sampai di hari itu, setelah pulang dr kantor Imigrasi, saya memaksa suami untuk mampir di Ragusa, hehe.. Saya suka spaghetti ice cream nya, rasanya pengen nambah. Di depan Ragusa, ada beberapa orang berjualan makanan seperti misalnya sate ayam, gado-gado, rujak juhi. Tapi sayang harga overpriced menurut saya. Yang ini juga wajib dicoba..


Haagen Dazs
Kesan pertama saya tentang Haagen Dazs adalah, mehooonngg.. Secara ya, sebelumnya hanya kenal  Walls dan Campina. Cuman memang setelah dirasa, pantes sih harganya segitu. Paling manteb kalau memanfaatkan program kartu kredit, setiap hari Senin bisa buy one get one free kalau kita menggunakan BCA Card. Biasanya saya sampai beli beberapa liter dan cup untuk varian yg tidak ada literannya. Saya paling suka yg crème brule, hanya ada di ukuran cup. Tapi sayang sekali, varian itu sekarang sudah tidak ada, hiks..

Baskin Robbins
Saya ingat betul, pertama kali makan Baskin Robbins, saat lagi sendirian nunggu teman kantor datang di Mangga Dua Square. Saat itu kami mau survey lokasi untuk acara kantor. Udara luar sangat panas. Jadi pas keluar dr taksi, masuk ke lobby, saya langsung beli es krim deh. Saat itu saya beli yg bubble gum, enak kok. Gerai Baskin Robbins ini ada di mana-mana, jadi kalau sedang pengen, gampang nyarinya.

Cimory
Saat itu, saya dan mas suami sedang menemani sahabat sekolah mas suami yang datang dari Pekanbaru, untuk berkunjung di Taman Safari. Pas deh, karena sejujurnya saya juga belum pernah sama sekali pergi ke sana. Pulangnya kami mampir ke Cimory yang lokasinya masih di sekitar Puncak. Karena memang sedang tidak terlalu lapar, maka saya hanya pesan es krim. Banana Split, dengan es krim rasa coklat, strawberry dan vanilla. Rasa es krim nya lumayan enak, hanya sayang pisang nya kurang matang.

Bakerzin
Es Krim sebenarnya bukan speciality restoran ini. Tapi ada es krim yang saat itu membuat saya tergoda, yaitu es krim rasa basil. Hhhhmmmm, es krim rasa kemangi, gimana ya rasanya. Dan setelah dirasa, emang rasanya benar-benar seperti dedaunan, haha.. Mas suami setelah nyicipin satu sendok, sudah tidak mau nambah lagi. Saya, bertugas untuk menghabiskan es krim tersebut, siaaaapppp..

Seroeni
Sama halnya dengan Bakerzin, es Krim sebenarnya bukan speciality restoran ini. Restoran ini adalah restoran makanan Indonesia. Tapi saat itu, karena kita sedang makan ramai-ramai dengan teman kantor, maka kita seru-seruan pesan es krim untuk dimakan bareng-bareng. Pilihan jatuh pada es krim green tea dengan berbagai macam toping. Rasanya kurang cucog di lidah, terlalu rasa rumput. Cuman, kelebihannya adalah di cone nya, enak. Jadilah kita rebutan cone, bukan rebutan es krimnya, hehe..

3. Korea Selatan
Tidak semua es krim ini saya makan di Korea Selatan, ada beberapa es krim Korea yang saya makannya malah di Bintaro, hhaha.. 

Ice Cone
Waktu itu musim semi, anginnya masih dingin, tapi tidak mengurungkan niat saya untuk mencoba es krim cone ini. Karena, menunggu itu memang membosankan, dan saat itu, saya yang cemen ini sedang menunggu mas suami naik roller coaster di Everland. Ke mini zoo udah, ke toko souvenir udah, akhirnya saya beli es krim saja, sambil motret-motret dan kemudian menikmati es krim sambil memperhatikan orang yang lalu lalang. Es krimnya hampir sama rasanya dengan Mc.Cone nya Mc.D, tapi dari segi harga 6x lipat dari Mc.Cone, haha..

Jeju Ice Cream
Es krim ini baru ngetrend di Jakarta di 2015. Saya beruntung sempat mencicipinya di negara asalnya langsung di April 2014. Saya mencoba es krim saat sedang ada di Myeong-dong, sambil ketemu teman lama, sembari menunggu jadwal menonton Nanta Show. Rasa es krim nya kurang sesuai selera, begitu pula cone nya. Tapi untuk pengalaman, boleh laaahhh..

Tower Ice Cream
Nah, ini dia es krim Korea yang saya beli di Bintaro Exchange. Karena penasaran aja sih benernya. Dan, rasa es krimnya biasa saja, tapi saya malah suka cone nya, hehe..

Mochi Ice Cream
Waktu itu suami kangen dengan fried chicken ala Korea yang kami makan saat traveling, jadilah kami mencarinya di Jakarta. Dan ketemulah dengan Bon Chon. Kami mencoba di gerainya yang ada di Gandaria City. Ayamnya enak kok. Iseng saya coba juga es krim mochinya, dan ternyata enak juga !

4. Jepang
Sama halnya dengan es krim Korea, tidak semua es krim di bawah ini saya rasakan di Jepang langsung, tapi ada juga yang di Gandaria, hhehe.. 

Mc.Cone
Ini adalah Mc.Cone terenak sepanjang masa. Padahal ya sama-sama di Mc.D, tapi entah kenapa Mc.Cone di Jepang kok rasanya enak sekali. Memang sih, tulisannya adalah Mc.Cone Honey, mungkin krn ada kandungan madunya. Susunya juga sangat terasa, teksturnya luembuuutt. Ah, kapan saya ke Jepang lagi ya. Ke Jepang demi Mc.Cone, kaya wong kenthel ae rek, hahaha..

Haagen Dazs
Di Jepang, memang banyak camilan yang menggunakan bahan dasar ubi ungu, salah satunya adalah es krim. Haagen Dazs pun menggunakan ubi ungu atau yang disebut dengan Taro sebagai salah satu variannya. Kalau secara rasa, saya kurang cucog, saya lebih suka yang crème brule atau vanilla macadamia nut.

Tai Parfait
Gerai Tai Parfait ini sebenarnya menjual kue ikannya, es krim bukan jualan utama. Es krim menjadi pelengkap salah satu varian rasa Tai Parfait. Harga relatif mahal menurut saya, dengan rasa yang standar. Tapi namanya saya memang suka coba-coba, jadi boleh lah dicoba sekali saja, apalagi bentuk kuenya sesuai dengan zodiac saya (ga penting banget, haha). Saat itu saya mencoba di gerai yang ada di Gandaria City..

Ice Cream Mochi
Saya beli es krim ini di klinik dokter gigi, random banget ya, hhaha.. Lapisan mochinya rasa green tea dan es krim di dalamnya rasa kacang merah, Jepang banget yaaa.. Tapi, lagi-lagi kurang pas dengan selera saya, sehingga mencoba sekali saja cukup, hehe..


5. Macau

Sheraton
Es krim ini saya cicipi ketika saya sedang traveling di Macau dan menginap di hotel Sheraton. Biasa lah ya, saya sebagai orang Indonesia yang sangat Indonesia, kalau sarapan di hotel itu porsinya seperti makan siang atau kondangan, banyak dan beronde-ronde, haha.. Dan penutupnya adalah es krim ini. Rasa nya unik, Taro yaitu ubi ungu, mangga dan jagung. Dan surprise, yang rasa jagung enak juga lho..

6. Italia
Gelato
Terus terang saya lupa apa nama toko es krim nya, tetapi yang pasti lokasinya dekat banget dengan Trevi Fountain di Roma. Rasanya, muaaannniiisss nya nendang, terlalu manis buat saya, kurang cucoq di lidah. Saya kurang tahu apakah memang semua Gelato di Italy seperti itu, atau kebetulan saja kedai yang kami datangi memang produknya terlalu manis. Saat itu kami traveling di bulan Maret, masih terasa dingin udaranya, sehingga memang kami tidak mencoba banyak es krim.

7. Belanda
Vanilla Ice Cream
Es krim ini sebenarnya adalah dessert ketika kami ketika makan di salah satu restoran di Volendam yang bernama De Koe. Kami membeli paket makan siang dengan menu utama ikan. Dan surprise, ternyata es krim nya enak, beneran enak deh. Pengen nambah tapi malu, jadilah punya mas suami saya minta dan saya habiskan. Es krim nya sih biasa aja, hanya es krim vanilla dengan strawberry sauce, teksturnya lembut, susunya terasa, dan beneran enaaaakkk..

Dari semua es krim tersebut, selama program penggemukan, saya hanya konsumsi Haagen Dazs sih, dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Saya makan lebih banyak cake daripada es krim. Dan hasilnya, dalam 1 bulan berat badan saya naik sampai 4,5 kg, hehe..

Daaann, oleh dokter, bulan-bulan setelahnya hanya diijinkan untuk naik 2 kg per bulan. Bisa gak ya? Moga-moga bisa, aaammmiinnn…

4 komentar:

  1. Baru tahu ternyata jenis-jenis es krim lumayan banyak yaa. *lirikdompet
    Salam kenal dari Borneo yaa,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa Bund, memang banyak. Di luar yang sudah saya coba, pasti lebih banyak lagi, hehe..
      Salam kenal juga Bund. Salah satu artikel saya ada yg membahas tentang kuliner Kalimantan lho Bund..

      Hapus
  2. Kalau ke jepang lagi, kk musti coba soft cream susu yang dijual di museum pabrik coklat shiroi koibito, di hokkaido. Disitu rasa susu soft creamnya enak banget sumpah.

    Udah coba eskrim Wooyoo juga gak di pantai indah kapuk jakarta. Boleh cobalah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, makasih infonya. kebetulan belum pernah ke Hokkaido juga, bisa lah diagendakan kalo insyaallah ada rejeki buat ke Jepang lagi..

      beluuummm pernah coba Wooyoo. boleh juga nih. makasih infonya yaaa..

      Hapus