Senin, 21 September 2015

Keluarga Shigeko Omagari

Agustus 1994 – Musim Panas

Pertama kali saya bertemu dengan keluarga Shigeko Omagari, di Agustus 1994. Saat itu saya masih SD dan sedang menjadi salah satu anggota Team Paduan Suara delegasi Indonesia dalam ajang International Youth Choir Festival di Osaka, Jepang.

Setelah acara inti selesai, maka kami dikenalkan dengan keluarga Jepang dan tinggal di rumah mereka selama 3 hari. Kebetulan, saya bersama dengan teman saya, Ratna, kebagian tinggal bersama keluarga Shigeko Omagari. Jadilah kami tinggal di Sennan City, Osaka Prefecture dan mengikuti kehidupan penduduk asli selama 3 hari.

Sebetulnya kalau boleh jujur nih, kenangannya sudah agak samar, karena memang kejadiannya sudah 21 tahun yang lalu. Tapi ada beberapa hal yang masih saya ingat:
  1. Keluarga ini tidak bisa berbahasa Inggris. Saya dan teman hanya bisa kemampuan Inggris dasar. Kami sebenarnya sudah dibekali dengan pengetahuan bahasa Jepang, tapi yaaaa begitulah, akhirnya kami pakai bahasa tubuh, hehe..
  2. Kami disuguhi makanan khas Jepang selama tinggal di rumah tersebut, salah satunya adalah kari Jepang. Dan di salah satu jamuan, saya tidak sengaja makan daging babi! Daging tersebut dicampur di nasi goreng. Saat makan, saya agak mikir, ini apa ya, sepertinya ga pernah makan daging yang rasanya seperti ini. Rupanya mama (cara saya memanggil ibu Shigeko Omagari) melihat perubahan raut muka saya dan dengan bahasa tubuh dia menjelaskan bahwa itu adalah daging babi, dan beliau minta maaf karena tidak tahu bahwa saya tidak diperbolehkan makan daging babi. Hehe, tapi gapapa lah, krn ketidaksengajaan, saya jadi tahu bagaimana rasa daging babi.. :-)
  3. Kami diajak ke salah satu department store, dan dipersilahkan untuk memilih apa yg ingin kami beli. Saat itu saya memilih tas punggung Marron Cream dan baju Barbie, seingat saya harganya mahal.. (haha, saya memang anak homestay durhaka..). Oya, department store di sana, SPG atau SPB nya sedikit sekali..
  4. Saat pulang, kami diberi juga beberapa oleh-oleh, seperti misalnya : post card, mangkuk Marron Cream, dll
Setelah itu, dalam beberapa bulan kami saling kirim kabar melalui surat. Bahkan mama mengirimkan hadiah ulang tahun Boneka Jepang. Pengalaman pertama, memiliki relasi selain orang Indonesia, sangat berharga untuk saya..



Desember 2004 – Musim Dingin

Pertemuan kedua saya dengan keluarga Shigeko Omagari adalah pada Desember 2004. Saat itu saya menjadi wakil universitas, untuk mengikuti Academic Exchange dengan University of Miyazaki. Saya berangkat bersama dengan Bapak Dekan dan 2 Bapak Pembantu Dekan Fakultas Teknik.

Sebelum berangkat ke Jepang, saya menghubungi mama dengan mengirimkan surat dan di surat tersebut saya minta ke mama untuk membuat alamat email, supaya komunikasi selanjutnya lebih mudah. Alhamdulillah surat tersebut sampai di tujuan dan mama membalas surat tersebut dengan email, senangnyaaaa… Dan kamipun berjanji untuk bertemu..

1 hari sebelum kepulangan ke Indonesia, saya dijemput oleh mama di hotel, di salah satu sudut Osaka. Kemudian kami naik kereta ke Sennan City, menuju ke rumah mama. Awalnya dosen saya melarang, khawatir saya dibawa kabur katanya, hehe.. Saya maklum sih, karena bagaimanapun, saya tengah berada di bawah pengawasan mereka. Tapi saya berusaha meyakinkan bahwa saya akan baik-baik saja. Akhirnya, dibolehin deh.. :-)

Saat itu, karena keterbatasan waktu, tidak banyak aktifitas yg kami lakukan. Hanya ngobrol sekedarnya, karena mama masih kesulitan untuk menggunakan bahasa Inggris dan kemudian kita makan siang bersama. Yang masih saya ingat dari pertemuan saat itu adalah:
  1. Kucing mama banyak sekali, 10 ada kali yaa. Trus cantik dan guendut guendut
  2. Saya diajak makan siang di salah satu restoran dekat rumah, saat itu menunya adalah ramen dan tempura. Duduknya lesehan
  3. Kami mengenang kembali memori 1994 dengan melihat foto-foto lama
  4. Saya diberi oleh-oleh pudding dalam kemasan aluminium
Tetapi sayangnya, saat itu saya belum punya kamera. HP juga masih seadanya dan tidak berfungsi dengan semestinya saat di Jepang karena khawatir kena roaming. Jadilah kenangan bersama keluarga Shigeko Omagari di tahun 2004 hanya tersimpan di hati dan pikiran..

Tapi jangan sedih, 3 Bapak Dosen saya yg saya sebut di atas, pada bawa kamera kok. Jadi di luar pertemuan dengan keluarga Shigeko Omagari, perjalanan selama di Jepang di tahun 2004, terdokumentasikan dengan baik. Suatu saat, akan saya ceritakan di tulisan terpisah.


Oktober 2012 – Musim Gugur

Ini adalah kepergian ke-3 kalinya saya ke Jepang dan pertama kalinya dengan mas suami. Terima kasih Air Asia, karena tiket murah yang telah dibeli setahun sebelumnya lah, kami bisa melangkahkan kaki berdua ke Jepang.. :-)
Dan, seperti kepergian yang ke-2, saya kirim surat dulu ke mama, kemudian dilanjutkan dengan berbalas email.

Mengunjungi keluarga Shigeko Omagari adalah agenda pertama kami. Setibanya di Kansai pagi hari dan bersih-bersih badan sebentar di airport, kami melanjutkan perjalanan dengan kereta mengarah ke Osaka. Kami berhenti di stasiun pertama yaitu Rinku Town. Di sana, mama dan tante (kakak dr Ibu Shigeko Omagari) sudah menunggu kami. Dengan mobilnya yang berukuran mini, kami meluncur ke kediaman nenek (Ibu dari Ibu Shigeko Omagari).



Seperti layaknya orang yang lama tidak bertemu, kami pun bercerita kembali tentang memori masa lalu sambil membuka album foto. Kemudian saya bercerita tentang pernikahan saya dan mama bercerita tentang pernikahan anaknya. Tak lama, suami, anak dan cucu mama datang, kamipun berkumpul, masak dan makan bersama.



Kami masak makanan khas Jepang, takoyaki dan okonomiyaki. Takoyaki adalah camilan yang terbuat dr adonan tepung berbumbu, berbentuk bola-bola kecil dan ada potongan gurita di dalamnya.


Sedangkan okonomiyaki adalah makanan yang terbuat dari adonan tepung berbumbu, yang di dalamnya ditambahkan kol, telur ayam, dan potongan seafood yang kemudian digoreng di atas teppan. Mirip fuyung hay lah. Saya yang sebenarnya tidak bisa masak, sok ikut-ikutan bantuin. Karena prosesnya mudah, tinggal cempang-cemplung dan dibolak-balik, trus kasih saos dan santap deh..


Saya dan suami sepakat, bahwa ini adalah takoyaki dan okonomiyaki terenak yang pernah kami makan. Mungkin karena homemade, dibuat oleh orang Jepang asli, dan tentu saja dibuat dengan penuh cinta.

Tak terasa, matahari sudah bergulir ke arah barat. Kamipun  pamit karena harus melanjutkan perjalanan. Mama mengantarkan kami kembali ke stasiun dan kami dadah-dadah..


Di bulan Desember, saya mengirimkan kalender tahun 2013 ke mama. Desain kalendernya custom, yang berisi foto-foto kami selama bertemu di bulan Oktober yang lalu..

Orang Jepang, memang terkesan kaku, mungkin ini karena bahasa tubuhnya nya saja. Tetapi di dalam sana, saya bisa merasakan kehangatan dan ketulusan mereka. Meskipun jarang sekali bertemu, dengan jarak waktu yang lama antar pertemuan, mereka tetap siap menyambut saya dengan tangan terbuka setiap kali saya berkunjung.

Satu keinginan saya, untuk bertemu dengan keluarga Shigeko Omagari, paling tidak sekali lagi, bersama anak dan suami, di musim semi.. :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar