Kamis, 17 Desember 2015

Pejuang Keturunan (9) – Hamil Kimia, apaan tuuhh..

3 bulan adalah waktu yang disarankan dokter untuk istirahat setelah mengalami keguguran dan proses kuret. Cuman, mas suami kok sepertinya tidak sabar, entah tidak sabar ingin merasakan proses produksi lagi atau tidak sabar ingin saya segera hamil lagi, haha..

Katanya,
“Yank, temenku ada yang istrinya mens sekali setelah keguguran eh langsung hamil lagi. Dan udah melahirkan tuh, aman-aman saja kok..”

Dan kebetulan menstruasi pertama saya setelah kuret adalah 2 bulan kemudian. Sekali lagi saya iseng minum obat hormon. Dan kami ML seperti biasa.

Sudah 4 minggu lebih 1 hari dari hari menstruasi pertama saya, tetapi tamu bulanan  tak kunjung datang. Maka di hari minggu pagi itu, saya coba untuk tes urine saya dengan test pack, hasilnya..

DUA GARIIISSS!!
Hanya saja, garis kedua kok masih samaaaaarrrr sekali. Saya infokan hal ini kepada mas suami. Kamipun berusaha positive thinking, mungkin saya betul akan hamil lagi, hanya saja kadar hCG dalam darah masih sedikit sekali, sehingga garis yang dihasilkan masih samar. Kami sepakat untuk sabar menunggu seminggu kemudian untuk melakukan tes ulang.

Siangnya kami pergi ngemall, setelah ke Kuningan City untuk urusan pekerjaan, rencananya kami akan nonton bioskop. Tetapi saat di mall, tiba-tiba perut saya rasanya mules sekali. Saya mengenali rasa itu, bukan rasa ingin BAB, tapi rasa akan menstruasi, hanya saja lebih sakit dari biasanya. Ketika saya cek di toilet, benar, rupanya saya sedang menstruasi.

Kecewa?
Ya, saya kecewa. Hanya, rasanya biasanya saja, bukan sedih. Saya hanya berpikir bahwa memang belum 3 bulan, belum saatnya.

Sayapun keluar dari toilet mall dan menginfokan kabar kurang menyenangkan tersebut ke mas suami dengan wajah masam. Disertai dengan permintaan tolong,
“mas, minta tolong beliin pembalut di supermarket di lantai bawah, boleh?”, hehe..

Menstruasi kali ini memang berbeda, lebih sakit dari biasanya. Esok harinya, saya membuat janji dengan dokter untuk cek. Selain cek untuk program hamil yang akan kami mulai lagi, saya juga ingin bertanya mengenai kejadian yg saya alami, test pack positif samar tetapi mengapa kok menstruasi keluar. Hari itu dokter gagal praktek karena kemacetan Jakarta yang luar biasa, akhirnya kami jadwalkan kembali untuk bertemu di hari Selasa malam. Meskipun tidak bertemu dengan dokter, saya sempat sampaikan keluhan kepada perawat dan saya disarankan untuk coba test pack lagi di Selasa pagi, dan hasilnya..

DUA GARIIISSS!!
Tapi garis kedua tetap samar..

Selasa malam, saat bertemu dengan dokter, beliau menjelaskan bahwa kemungkinan pembuahan sudah berhasil dan sedang proses menempel. Itulah mengapa kadar hCG sudah ada di dalam darah yang terindikasi lewat test pack dengan menggunakan urine. Tetapi ketika sudah sedikit menempel, ternyata proses penempelan tidak berjalan dengan sempurna, mungkin karena rahim belum siap. Jadi akhirnya yang seperempat atau setengah menempel tersebut luruh kembali. Itulah mengapa kok menstruasi kali ini rasanya sakit sekali.

Kalau saya coba browsing, ada yang menyebut kondisi ini dengan sebutan Hamil Kimia, definisinya adalah sebagai berikut:
sebuah kehamilan yang didiagnosis oleh kehadiran hormon kehamilan HCG dalam darah, tetapi tidak ada janin yang berkembang menurut USG dan kehamilan berhenti berkembang sangat dini
keguguran yang disangka menstruasi. Test pack yang dilakukan sebelum terlambat haid menunjukkan hasil positif, ternyata menstruasi tetap keluar seperti biasa jumlahnya beserta jaringan hasil pembuahan
Jenis kehamilan terjadi setelah penempelan telur yang sudah dibuahi di dalam rahim , berkembang untuk memicu produksi HCG dan kemudian berhenti berkembang karena alasan tertentu. Sekitar 30-50 persen dari semua telur yang dibuahi menjadi kehamilan kimia akibat kelainan atau kondisi lain yang menghambat perkembangan lebih lanjut . Jika ini terjadi, Anda mungkin mendapatkan haid lebih dari biasanya terjadi dan mungkin lebih berat dari biasanya

Karena pada siklus kali ini ada sedikit masalah, maka kami setuju untuk istirahat dan melanjutkan program hamil pada siklus selanjutnya. Sebenarnya dokter menyarankan untuk program induksi lagi, mengingat saya sudah pernah hamil secara alami. Tetapi, saya yang membayangkan segala tekanan dari banyak faktor, lebih memilih untuk inseminasi langsung karena minim stress. Dokter menyarankan kami untuk berpikir kembali, tapi saya putuskan saat itu juga bahwa kami mantab akan inseminasi saja. Dan pada akhirnya dokter mendukung rencana yang kami yakini..

Perjuangaaannn, dilanjutkan!!
:-)

(bersambung..)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar