Tahun
2015 adalah tahun kebebasan untuk saya, darah saya bebas dari obat hormon dan
vag*na saya bebas dari usg transvaginal, haha.. *girang banget ketawanya
Karena
memang sedang tidak program hamil lagi, maka saya konsen untuk kesehatan saya.
Gigi saya bersihkan semua, mulai dari scalling sampai dengan penambalan gigi
yang berlubang. Dan ternyata ada 1 gigi geraham yang membutuhkan perawatan akar
gigi dan akhirnya harus pasang crowne. Perawatan akar gigi ternyata lumayan
juga ya, saya sampai harus 8x bolak balik ke dokter gigi. Selain itu, saya juga
vaksin servick dan hepatitis B. Untuk vaksin hepatitis B, saya mengajak mas
suami ikut serta, dan vaksin dilakukan oleh dokter di klinik kantor suami. Kami
memang niat untuk vaksin hepatitis B karena setelah Bapak meninggal karena
penyakit hepatitis B, kami cek darah, dan dari situ dapat dilihat bahwa
kandungan vaksin dalam tubuh kami semakin menipis.
Vaksin
servicks dan hepatitis B, masing-masing dilakukan sebanyak 3x. Vaksin servick
dilakukan pada bulan ke-1, 2 dan 6, sedangkan vaksin hepatitis B dilakukan pada
bukan ke-1, 3, dan 6. Kami melakukan suntikan vaksin pertama di 1 Juni 2015,
vaksin servicks di lengan kanan dan vaksin hepatitis B di lengan kiri. Saya
lupa vaksin yang mana, tapi salah satu vaksin membuat lengan saya rasanya
kemeeennggg..
Hari
itu Sabtu, 27 Juni 2015, hanya beberapa hari sebelum saya melakukan suntikan
vaksin servicks ke-2 yang seharusnya dilakukan di 1 Juli 2015. Menstruasi
terakhir saya 7 Mei 2015, yang berarti sudah 3 mingguan saya telat mens.
Sesungguhnya saya tidak berpikir apa-apa saat itu, saya hanya iseng, karena
masih ada sisa 1 test pack di rumah, yang harganya di bawah 10 ribu, ya saya
pakai aja. Palingan hasilnya negatif, kan memang ga program. Tapi paling tidak,
saat suntik vaksin servick, saya yakin bahwa saya sedang tidak hamil, karena
hal tersebut tidak diperbolehkan.
Saat
pipis sebelum wudhu untuk sholat subuh, saya sekalian tes urine. Dan hasilnya
mengejutkan,
DUA
GARIIISSS!!
Saya
terdiam, terpaku, takjub dengan apa yang saya lihat. Beginilah ternyata cara
Allah ikut campur dalam kehidupan, Dia memberikan kejutan berkali-kali dalam
kehidupan kami.
Kemudian
saya sholat subuh dan mengucapkan syukur. Tak lama kemudian suami saya bangun
dan beranjak ke toilet. Setelah suami keluar dari toilet, saya mengabarkan
kabar gembira tersebut, kamipun berpelukan tanda syukur. Untuk lebih
meyakinkan, saya minta tolong suami untuk membeli test pack yang lain, yang
agak lebih mahal supaya lebih meyakinkan. Setelah selesai sholat subuh, suami
langsung berangkat untuk mencari test pack, dan ternyata apotik masih pada
tutup semua, haha.. Akhirnya kami bersabar, sekitar jam 7 pagi, suami saya
keluar rumah lagi dan pulang ke rumah dengan membawa test pack, sayapun
langsung menggunakan test pack tersebut, dan hasilnya..
DUA
GARIIISSS!!
Kami
bak mendapatkan durian runtuh yang runtuhnya sepohon-pohonnya. Rasanya
bahagiaaaa banget. Dan teletubies pun berpelukan kembali sambil menangis
berdua, saking bahagianya.
Kamipun segera menghubungi mama kami.
Saya
memperhatikan ketika mas suami menghubungi mamanya. Mata mas suami berkaca-kaca
dan saya bisa mendengar, jauh di sana mama mas suami menangis haru penuh
bahagia.
Kemudian,
saya menghubungi mama saya. Saat saya memberi kabar, mama saya teriak
“Alhamdulillah” kencang sekali dan langsung tidak sabar untuk ke Jakarta lagi.
Saya menyarankan mama untuk ke Jakarta nanti saja mendekati jadwal melahirkan,
karena saya khawatir mama akan bosan kalau kelamaan di rumah saya, karena
memang rumah masih sepi. Mama saya bilang, beliau ingin membuatkan makanan yang
bergizi untuk anaknya yang sedang hamil. Tapi saya berusaha meyakinkan beliau
lagi bahwa anaknya ini akan baik-baik saja kok, tidak ada yang perlu
dikhawatirkan.
Segala
doa meluncur dari mulut mama kami, semoga doa yang baik-baik itu akan menjadi
kenyataan, aamiin..
Tapi
tidak valid rasanya kalau kami tidak periksa ke dokter. Saat hamil pertama
dulu, saya sudah punya inceran rumah sakit mana yang saya pilih kalau
melahirkan nanti. Dan karena kali ini saya sudah positif (test packnya), maka
saya akan cek ke dokter yang praktek di rumah sakit tersebut, bukan ke dokter
dimana saya melakukan program hamil.
Setelah
mencari referensi dari tetangga, akhirnya kami pergi ke dokter yang buka praktek
di hari Minggu. Setelah dicek, kantung hamil sudah terlihat tetapi memang janin
belum terlihat. Dokterpun memberikan selamat kepada kami berdua.
Alhamdulillah..
Kemudian
dokter memberikan vitamin ibu hamil dan juga obat penguat, setelah kami
menginformasikan bahwa kami akan mudik lebaran dalam beberapa hari ke depan.
Dokter sama sekali tidak melarang saya untuk mudik, asal obat penguatnya dikonsumsi
rutin dan saya tidak melakukan aktivitas yang menguras energi berlebihan.
Foto USG setelah pulang mudik..
Cek darah rutin, TORCH dan HIV
Sepanjang
kontrol dokter, tak henti-hentinya bibir saya dan mas suami tersenyum. Kami
sangat bersyukur atas anugerah yang akhirnya Allah berikan di saat yang tidak
kami sangka. Sesusah-susahnya kami berjuang, Allah malah memberikannya di saat
kami tidak menjadikannya beban. Sepertinya, intinya memang kami harus ikhlas
dan pasrah menjalani skenarioNya. Saat ini yang bisa kami lakukan adalah
menjaga titipan ini sebaik mungkin.
Terus
terang, saya merasa agak “tertampar” dengan semua pengalaman saat berjuang
untuk memperoleh keturunan yang kami alami. Selama ini saya terlalu menggunakan
logika, menurut saya 1 ditambah 1 ya pasti 2, kalau rajin belajar pasti
nilainya bagus, kalau sudah berusaha ya pasti berhasil. Tetapi kadang saya lupa,
bahwa ada kekuatan besar yang mengatur kehidupan kita, ada faktor X yang
membuat semua logika jadi tak bernilai. Bukan berarti kita jadi tidak perlu
berusaha dan hanya mengharapkan faktor X ya, menurut saya, tugas kita tetap
berusaha tetapi hasilnya sepenuhnya serahkan saja ke Yang Maha Kuasa, pasrah,
ikhlas dan positive thinking terhadap ketentuan Allah.
Saat
ini usia kandungan saya sudah 7 bulan, waktu yang cukup “aman” untuk sharing
cerita, udah ga pamali lagi kata orang. Perjalanan hamil saya masih 2 bulan
lagi sampai dengan saatnya melahirkan nanti. Mohon doa dari teman-teman semua
yaa, supaya lancar sampai dengan proses melahirkan nanti, sehat semua bayi mama
dan papanya, aamiin..
Melalui
sharing ini, kami berharap, teman-teman yang mempunyai perjuangan yang sama
dengan kami untuk tidak pernah menyerah, karena kita tidak pernah tahu kapan
dan bagaimana Allah memberikan jawaban atas usaha dan doa kita. Bisa saja hari
ini kita menyerah padahal besok mau dikabulkan, Allah males deh mengabulkan,
lha kitanya sendiri sudah nyerah.. (padahal saya yakin Allah tidak akan seperti
itu, hehe..).
Kalaupun
perjuangan kita belum berhasil juga, manfaatkan waktu untuk membahagiakan
orang-orang yang kita sayangi dan menyayangi kita. Kalau masih ada orang tua,
ya bahagiakanlah mereka selagi masih bisa. Kalau tinggal berjauhan dengan orang
tua, sempatkanlah untuk mudik, minimal setahun sekali lah.
Tapi
yang lebih penting, salinglah membahagiakan antara suami istri, saling memberi
saling menerima, komunikasi di atas segalanya. Karena suami istrilah yang akan
selalu berdua, sampai senja, sampai menua.
Salinglah
mencinta, jatuh cinta selamanyaa..
Akad nikah, 8 tahun yang lalu..
Eiffel, I'm in love..]
bersambung
di kehidupan nyata.. ;-)
Salam kenal mbak Sisil, namaku Nisa, beruntungnyaa aku nemu blog ini, paling ngga aku ngga nangis kejer pasca dinyatakan chemical pregnancy IVF. Aku belum pernah hamil selama 6 tahun pernikahan kata dokter 1 tuba non patent maka nyoba ikhtiar IVF. Allah yang baik hati mengabulkan permintaanku, aku dinyatakan hamil, meski dgn probabilitas 10%, pasti mbak tau banget rasanya, rasa seneng lihat garis merah meski samar, baca semua cerita mbak Sisil membuatku bangkit lagi dan percaya Allah pasti kasih anak pada waktu yang terbaik menurut kita, kitanya aja yang ngga tau.
BalasHapusMbak sisil dan suami keren bgt, salut bgt mbak dan suami tetep berusaha stay happy and positive.
makasih ya mbak blognya menginspirasi bgt, seru bgt jalan2nya, keren eyy SD udah ikut ajang internasional sampe Osaka.
Sun muach muach buat Reika chan, sukses terus ya
Mbak Nisaaa, makasih udah baca ya mbaakk..
HapusIya mbak, yang penting kita positif thinking sama ketentuan Allah. Insyaallah hidup jadi lebih enteng dan bahagia terus.
Terus semangat ya mbaakk.. 😘
Mbak sisiiiil (sok akrab banget panggil mbak) mbaaaaak aku nangis haru... setahun belum punya anak gupuhnya kayak kiamat dateng besok. Dan mbak sisil subhanallaaah mbak.. semangat hidup sehat mbak.. mbak bikin tulisan hidup sehat ala ala mbak sisil dong. Mulai tips berkebun, (bikinbaju juga barangkali bisa hehehe abaikan) sarapan lemon madu dan lain lain... makasi mbakk. Pamer itu cuman bisa tunjukkan hasil, kalau tunjukan proses perjuangan namanya INSPIRATOR. Makasi makasii mbaaam
BalasHapusSaya pas nulis, di beberapa bagian juga sambil nangis haru mbak, haha..
HapusIyaa, saya juga pengen rajin nulos lagi nih. Sedang cari waktu luang di antara momong anak dan momong suami, hihi..
Makasih sudah baca ya mbak.. ;-*
Baru keguguran dan baca blog mbak sisil ini jadi semangat lagi.thanks mb bermanfaat☺️
BalasHapusInsyaallah mbak pasti kuat yaa, dan semoga segera hamil lagi ya mbak.
HapusSemangaaatt!!!
Aku keguguran desember 2018 kemarin... sudah lewat 7 bulan aku belum hamil lg dan aku di titik dimana aku stress berat ...
BalasHapusAku keguguran desember 2018 kemarin... sudah lewat 7 bulan aku belum hamil lg dan aku di titik dimana aku stress berat ...
BalasHapusblog nya sangat inspiratif mbak nya, sesama pejuang keturuna. makasih ya
BalasHapusNangis bacanya. 😭😢😭😢😭😢😢 Pdhal aq cowok.
BalasHapus