Rabu, 30 Desember 2015

Timehop, Ulang Tahun Pernikahan Bapak dan Mama

Bapak dan Mama saya menikah dalam kondisi yang serba kekurangan. Saat itu usia Bapak 29 tahun dan Mama 19 tahun, terpaut 10 tahun. Bapak belum memiliki pekerjaan yang bisa diandalkan, bahkan biaya pernikahan saja, disumbang oleh adik Bapak, Mama Nis dan Om Yun. Setelah menikah, barulah rejeki mulai datang. Bapak dibantu oleh tetangga kami untuk bekerja di PDAM. Meskipun hanya sebagai tukang gali pipa bocor, tapi dari pekerjaan itulah Bapak bisa menghidupi keluarga kecilnya.

Kehidupan yang sederhana, membuat Bapak dan Mama tidak pernah merayakan hari jadi mereka. Jangankan merayakan hari jadi, untuk kehidupan sehari-hari saja Mama harus memutar otak supaya gaji Bapak bisa mencukupi semua pengeluaran keluarga.

Hari itu, 3 tahun yang lalu, 30 Desember 2012, adalah peringatan hari pernikahan Bapak dan Mama yang ke-32. Bapak dan Mama yang kebetulan sedang tinggal di rumah kami, tidak punya rencana apapun, hanya di rumah saja dan mungkin seperti hari-hari sebelumnya, menonton sinetron di stasiun tv nasional, hehe..

Saya terpikir untuk memberikan surprise kecil. Beberapa hari sebelumnya, saya pesankan cake ke salah satu langganan saya. Cake itu akan saya berikan ke Bapak dan Mama sepulang saya bekerja. Hanya sebagai pengingat saja, bahwa usia pernikahan mereka, tidak semua orang bisa melaluinya dengan baik. Sebagai tanda bersyukur, bahwa 32 tahun telah dilalui bersama dalam suka dan duka, dalam tawa dan air mata.

Maka sepulang saya bekerja, saya bawa kue tersebut, yang sudah ada lilin menyala di atasnya, ke kamar Bapak dan Mama. Saya dan mas suami mengucapkan selamat atas 32 tahun Bapak dan Mama hidup bersama. Kemudian kami meminta Bapak dan Mama meniup lilin bersama.

Mama, seketika menangis..
Dan diikuti oleh wajah haru Bapak..
Bapak dan Mama terharu karena memang selama ini hari pernikahan mereka sama sekali tidak pernah dirayakan, bahkan dalam bentuk sekecil apapun. Mungkin saling mengucapkan selamat saja tidak pernah. Sehingga surprise kecil dari kami, menjadi kebahagiaan besar untuk Bapak dan Mama.

Dan siapa yang menyangka, bahwa hari tersebut adalah kesempatan terakhir saya untuk memberi kebahagiaan kecil di hari jadi Bapak dan Mama. Bapak meninggal 5 bulan kemudian sehingga tidak sempat memperingati hari jadi pernikahan ke-33..

Semoga kami bisa seperti Bapak dan Mama, selalu bersama, dan hanya maut yang dapat memisahkan. Terima kasih atas teladan yang telah diberikan..

Bahagiakanlah orang tua kita, mumpung masih bisa..
Terima kasih untuk timehop yang sudah membangkitkan kembali memori masa lalu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar