Jumat, 11 Desember 2015

Pejuang Keturunan (5) – Induksi sel telur

Setelah kami berdua sehat, di September 2012 kami bersemangat untuk fokus program hamil lagi. Saya coba untuk membuat janji dengan dokter yang pernah saya hubungi di tahun 2010. Tetapi sayang ternyata beliau sudah tidak menangani program hamil, beliau hanya khusus untuk kontrol ibu hamil dan USG 4D. Kecewa? Ah, itu biasa, masih banyak dokter di luar sana..

Akhirnya kami mencari info dari teman, akhirnya didapatlah dokter di salah satu rumah sakit di daerah Bintaro. Dokternya cukup senior, kalau komunikasi to the point. Dokter menyarankan saya untuk cek darah dan hormon, paralel dengan suami cek sperma. Entah kenapa, kami merasa kurang chemistry dengan dokter yang kedua ini. Mungkin karena antrian yang terlalu ramai, cara bicara yang kurang komunikatif, atau yang lainnya, entahlah. Tapi yang pasti, saya dan suami ingin pindah dokter.

Kami mencari lagi, dan setelah mendapat referensi dari teman, maka bertemulah kami dengan dokter yang ke-3. Dokter meminta kami untuk cek darah dan hormon. Saya menyampaikan bahwa saya sudah pernah cek, dan dokter tersebut membaca hasil tes saya. So far normal, tokso torch rubella semua aman. Hanya saja memang kadar insulin dan glukosa tidak seimbang, serta hormon testosteron saya agak tinggi, meski sebenarnya masih ada di skala normal. Mungkin 2 hal tersebut yang menyebabkan PCOS terjadi. Kemudian dokter menyarankan suami untuk cek darah, hormon, dan sperma (lagi). Hasilnya juga normal, tidak ada yang aneh. Kali ini kadar progesteron suami yang agak tinggi, meski masih di skala normal. Karena masih ada di skala normal, maka tidak memerlukan penanganan sama sekali.

Setelah melihat semua hasil tes dan cek rahim dengan usg transvaginal, maka dokter menyarankan kami untuk mencoba program induksi sel telur dulu. Suami hanya diberi suplemen untuk semakin meningkatkan kualitas sperma. Sedangkan untuk saya, selain minum rutin Inlacin dengan tujuan menyeimbangkan kadar gula dalam darah, begini proses yang saya lalui:
1.    Hari ke-2 menstruasi, saya akan kontrol ke dokter untuk dilihat kondisi sel telur

2.   Lanjut minum 3 obat mulai H ke-2 menstruasi. 2 obat diminum selama 5 hari, obat ketiga diminum selama 10 hari. Tidak ada efek samping meminum 3 jenis obat ini. Yang terasa efek sampingnya adalah saat minum Inlacin, mual dan kadang sampai pusing
Resep dokter
Yang cucog adalah resep yang ke-2..

3.  Hari ke-12, saya akan kontrol lagi ke dokter. Jika kondisi sel telur sudah bagus, yaitu minimal diameter 19-20 mm, saya akan disuntik dengan obat pemecah sel telur, disuntiknya di perut. Tetapi jika sel telur belum bagus juga, maka saya akan kontrol kembali di hari ke-14, atau hari ke-17, sampai kondisi sel telur tersebut bagus. Berulang kali cek kondisi sel telur, berarti kami harus mengikuti di mana pada hari tersebut dokter praktek. Kalau sedang di RS A, ya kami ke sana. Kalau sedang di RS B, ya kami datang ke RS B. Kebayang kan repotnya? Hehe..

4.    Setelah suntik obat pemecah telur, dalam waktu 36 jam kemudian, kami harus ML karena saat itulah masa subur datang. Memastikan masa subur bisa dicek dengan ovutest. Kadang saya berkhayal ovutest itu adalah test pack, karena kalau ternyata saya sedang subur, maka akan ada 2 garis, seolah-olah saya lagi lihat test pack dan positif hamil, hehe.. Kalau jadwal ML ini pas jatuh di hari kerja, maka saya dan suami akan mengambil cuti. Sedangkan jika di weekend, kami akan seharian di kamar, hehe..
Andai saja ini test pack, hehe..

5.    Sampai 2 hari kemudian, kalau mau ML boleh juga. Tetapi setelah itu, lebih baik jika istirahat ML dan menunggu hasil sampai dengan 14 hari kemudian.

6.    Setelah 14 hari dari saat ML, saya cek dengan test pack. Atau kalau tidak mau kecewa banget, biasanya agak saya molorin sampai keburu menstruasi saya datang

Kami melakukan program induksi seperti ini, mungkin sampai lebih dari 8 kali. Secara biaya, tidak seberat program hamil yang lebih canggih. Tetapi sangat menguras emosi kami. Bayangkan, kita dipaksa untuk ML dan berhasil ejakulasi pada hari itu juga, bebannya berat bo! Tidak hanya untuk suami, tetapi untuk saya juga. Kami pernah, sampai 7 kali mencoba ML dalam 1 hari, yang berhasil hanya 1 kali.

Biasanya, 1 kali, gagal, saya akan bilang “ga papa, biasa itu, ayo kita coba lagi”.
Ke-2, gagal, saya akan bilang “tenang aja, yang ke-3 pasti berhasil”.
Ke-3, gagal, saya mulai diam, memunggungi suami.
Ke-4, gagal, saya mulai cemberut.
Ke-5, gagal, mulai nangiiisss.
Ke-6, gagal, mulai marah, ngomel ga ada jedanya.
Ke-7, berhasil, yes legaaaa. Mulai deh proses minta maaf ke suami karena sudah ngomel ga karuan. Dan kemudian berdoa berdua menggantungkan harapan supaya usaha kami berhasil, haha..

Dan kebayang kan rasanya, setelah melalui semua proses itu, test pack ternyata hanya 1 garis?

(bersambung..)

11 komentar:

  1. Mbak ceritanya kapan di lanjutin?? Aku juga punya masalah yang sama, dan maret besok udh 3thn pernikahan aku. Semoga dengan blog ini bisa buat aku semakin semangat :)

    ditunggu kelanjutan ceritanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ceritanya dilanjutkan setiap jam 7 pagi di hari kerja mbak, hehe..
      Iya mbak, semoga tetap dan semakin semangat yaa, karena ga ada yang ga mungkin mbaaakk.. *kiss

      Hapus
  2. Sorry nembe sempet moco.dan tertarik sm yg gagal gagal dan gagal hahahaha...kok iso i looo??? makane ta la ojkk keseringen..wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha, namanya juga tekanan mental..
      Arek edan, hahaha.. ;-)

      Hapus
  3. Tetap semangat bunda,kita disini bisa membantu keluhan bunda disini sudah banyak pasangan suami istri yg berhasil hamil dgn terapi kami bun.
    Untuk konsultasi lebih lanjut silahkan tambahkankontak di bawah ini bun.
    Wa:085832729250

    BalasHapus
  4. Tetap semangat bunda,kita disini bisa membantu keluhan bunda disini sudah banyak pasangan suami istri yg berhasil hamil dgn terapi kami bun.
    Untuk konsultasi lebih lanjut silahkan tambahkankontak di bawah ini bun.
    Wa:085832729250

    BalasHapus
  5. Semangat mbak, sy juga baru bln depan akan di induksi,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi mbak, maaf baru balas. Gimana mbak, apakah program induksinya sudah dijalankan? ada kabar bagus untuk saya?

      semoga semua usaha kita dilancarkan ya mbak, aamin..

      Hapus
  6. Klu gagal bgmn mba? Apa d ulang lg d proses suntik pemecah telur

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbak, maaf baru balas. Kalau gagal hamil, maka semua proses ulang dari awal mbak.
      Tunggu menstruasi dulu, usg, suntik hormon, suntik pemecah telur dan seterusnyaaa..
      jadi ya miming perlu semangat yang tidak habis habis..

      Hapus
  7. Mba gmn skrg uda berhasil hamil blm

    BalasHapus